Translate this

Selasa, 17 Juni 2014

tafsir an-nahl ayat : 125

NAMA           : HERI ANANDA
NIM               :  211222438
M.K                : TAFSIR II
UNIT              : 4 (empat)       
                         

Surah  An –Nahl ayat : 125

Artinya ;
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

1.    Tafsir Ibnu Katsir
            Allah SWT berfirman, memerintahkan Rasul-Nya Muhammad saw untuk menyeru makhluk ke jalan Allah dengan cara hikmah ( perkataan yang tegas dan benar ). Ibnu Jarir berkata, “dan demikianlah apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad dari kitab, sunnah dan pelajaran yang baik, yaitu tentang sesuatu yang di dalamnya terdapat larangan dan ketetapan bagi manusia. Mengingatkan mereka dengan itu semua (al-Kitab, sunnah dan mauizhoh) agar mereka takut akan siksa Allah SWT.
           
     Penjelasan
Dalam Al-Qur'an An-Nahl ayat 125 terdapat kata kunci sebagai berikut:
    v Bil Hikmah (بالحكمة)
“Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah”
Ayat di atas mengandung makna perintah, dengan adanya kata ( ادع ) Allah memerintahkan untuk menyeru kepada manusia kepada jalan yang benar dengan cara hikmah. Oleh karena mengandung pengertian perintah. Maka lafadz itu memberi pengertian keharusan (wajib). Dengan demikian perintah mi menjadi wajib untuk dilaksanakan yaitu: mengajak manusia dengan jalan hikmah.
Berdasarkan penafsiran para mufasir hikmah mengandung makna sebagai berikut:
Ø Perkataan yang kuat disertai dalil yang menjelaskan kebenaran dan menghilangkan kesalahpahaman.
Ø Pengetahuan tentang rahasia dan faedah segala sesuatu. Dengan pengetahuan sesuatu itu dapat diyakini keadaannya/pengetahuan itu memberi manfaat.
Ø Perkataan yang tepat dan benar yang menjadi dalil (argumen) untuk menjelaskan mana yang hak dan mana yang bathil.
Ø Mengetahui hukum-hukum Al-Qur'an, paham Al-Qur'an, paham agama, takut kepada Allah, benar perkataan dan perbuatan.
Ø Tutur kata yang mempengaruhi jiwa.
Ø Akal budi yang mulia, dada yang lapang dan hati yang bersih. Menarik perhatian orang kepada agama ( kepercayaan terhadap Tuhan ).
Ø Perkataan yang tegas dan benar.









2.    TAFSIR AL MISBAH

       Menurut beliau, sementara ulama’ memahami bahwa ayat ini menjelaskan tiga macam metode dakwah yang harus disesuaikan dengan sasaran dakwah. Terhadap cendikiawan yang memiliki intelektual tinggi diperintahkan menyampaikan dakwah dengan hikmah, yakni berdialog dengan kata-kata bijak sesuai dengan tingkat kepandaian mereka.Terhadap kaum awam diperintahkan untuk menerapkan mau’izhah, yakni memberikan nasihat dan perumpamaan yang menyentuh jiwa sesuai dengan taraf pengetahuan mereka yang sederhana. Sedang, terhadap Ahl al-kitab dan penganut agama-agama lain yang diperintahkan menggunakan jidal ahsan/perdebatan dengan cara yang terbaik, yaitu dengan logika dan retorika yang halus, lepas dari kekerasan dan umpatan.
Selanjutnya beliau menjabarkan kata al-hikmah dalam ayat tersebut, berikut ini penjabarannya.
Kata (حكمة) hikmah antara lain berarti yang paling utama dari segala sesuatu, baik pengetahuan maupun perbuatan. Ia adalah pengetahuan atau tindakan yang bebas dari kesalahan atau kekeliruan. Hikmah juga diartikan sebagai sesuatu yang bila digunakan/diperhatikan akan mendatangkan kemaslahatan dan kemudahan yang besar atau lebih besar serta menghalangi terjadinya mudharat atau kesulitan yang besar atau lebih besar. Makna ini ditarik dari kata hakamah, yang berarti kendali, karena kendali menghalangi hewan/kendaraan mengarah ke arah yang tidak di inginkan atau menjadi liar. Memilih perbuatan yang terbaik dan sesuai adalah perwujudan dari hikmah. Memilih yang terbaik dan sesuai dari dua hal yang buruk pun dinamai hikmah, dan pelakunya dinamai hakim (bijaksana). Siapa yang tepat dalam penilaiannya dan dalam pengaturannya, dialah yang wajar menyandang sifat ini atau dengan kata lain dia yang hakim. Thahir Ibn ‘Asyur menggaris bawahi bahwa hikmah adalah nama himpunan segala ucapan atau pengetahuan yang mengarah kepada perbaikan keadaan dan kepercayaan manusia secara bersinambung. Thabathaba’i mengutip ar-Raghib al-Ashfihani yang menyatakan secara singkat bahwa hikmah adalah sesuatu yang mengena kebenaran berdasar ilmu dan akal. Dengan demikian, menurut Thabathaba’i, hikmah adalah argumen yang menghasilkan kebenaran yang tidak diragukan, tidak mengandung kelemahan tidak juga kekaburan
                                                                                                         





3.    Tafsir al-Maraghi
Hai Rasul, serulah orang-orang yang kau diutus kepada mereka dengan cara menyeru mereka kepada syari’at yang telah digariskan Allah bagi makhluk-Nya melalui wahyu yang diberikan kepadaMu, dan memberi mereka pelajaran dan peringatan yang diletakkan di dalam kitab-Nya sebagai hujah atas mereka, serta selalu diingatkan kepada mereka, seperti diulang-ulang dalam surat ini. Dan bantahlah mereka dengan bantahan yang lebih baik daripada bantahan lainnya seperti memberi maaf kepada mereka jika mereka mengotori kehormatanmu serta bersikaplah lemah lembut terhadap mereka dengan menyampaikan kata-kata yang baik,



0 komentar:

Posting Komentar