A.Surah An- Nisa’ Ayat
107
“Dan
janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati
dirinya. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa,”(107)
1.
Tafsir
AL-Misbah
Ayat
ini melarang berdebat dengan dan menyangkut orang yang khianat.Dan janganlah engkau wahai Muhammad
demikian juga umatmu berdebat untuk
membela orang-orang yang sengaja lagi
tekun dan terus menerus mengkhianati
dirinya.Sesungguhnya Allah tidak menyukai. Tidak melimpahkan rahmat kasih
sayang-Nya kepada orang-orang yang selalu
berkhianat. Yakni mengulang-ulanginya dari saat ke saat lagi bergelimang dosa.
Kata
( )tujadil terambil dari kata yang bermakna menarik tali dan
mengikatnya guna menguatkan sesuatu.Orang yang berdebat bagaikan menarik dengan
ucapan untuk meyakinkan lawannya dengan menguatkan pendaptnya melalui
argumentasi yang dia sampaikan. Kata(
)jidal menunjukkan adanya dua
pihak yang saling tarik menarik ,masing masing berusaha untuk menarik mitra
bicars nya dengan aneka dalil atau dalih.
Ayat
ini merupakan ancaman yang cukup serius terhadap orang yang berkhianat.Betapa
tidak, Rasul saw,yang demikian tinggi kedudukan beliau di sisi Allah dan yang
dalam kenyataan sehari-hari terlihat dengan jelas melaksanakan hak dan menjauhi
khinat,kendati demikian – tetap di peringatkan- kalau enggan mengatakan diancam
oleh Allah swt.Maka bagaimana dengan beliau,dan bagaimana pula dengan yang
mengetahui kebenaran tetapi menyembunyikannya serta membantu kebatilan?
Di
sisi lain, perlu juga dicatat pengamatan sementara ulama yang mengatakan bahwa
( ) khawwanan atsiman yang mengandung makna berulang-ulangan pengkhianatan dan dosa,atau melakukan pengkhianatan dan dosa yang
sangat besar memberi isyrat bahwa yang sekali-kali melakukan khianat dan
dosa agaknya tidak termasuk yang diancam oleh ayat ini.
Pandangan
ini boleh ada benarnya, tetapi perlu di ingat bahwa Allah pada hakikatny tidak
menyukai siapapun yang berkhiant atau berdosa,sedikit atau banyak,hanya saja
seseorang yang sekali-sekali berdosa atau berkhianat, kemugkinan besar di waktu
yang lain dia tidak berkhianat.
2. Tafsir al
maghari
Sesudah itu
Allah dalam ayat ini melarang Nabi Muhammad saw membela orang-orang yang
mengkhianati dirinya sendiri, yakni Tu'mah dengan kaum kerabatnya yang berusaha
menutupi kesalahannya. Mereka dikatakan mengkhianati diri sendiri sedang yang
dikhianati sebenarnya adalah orang lain adalah karena akibat pengkhianatan itu
akan menimpa diri mereka sendiri. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang khianat, berdosa dan mengotori jiwanya dengan perbuatan-perbuatan jahat
seperti Tu'mah yang ternyata sesudah kedok kejahatannya terbuka murtadlah dia
dan melarikan diri ke Mekah menggabungkan diri dengan orang-orang musyrik.
3. Tafsis
ibnu katsir
Secara lahiriah,mereka mengkhianati orang
lain, tetapi pada hakikatnya mereka mengkhianati diri sendiri.sesungguhnya
mereka telah jamaah dan manhaj-nya
serta prinsip-prinsip yang membedakannya dari orang lain. Mereka juga
mengkhianati amanat yang dibebankan kepada seluruh jamaah yang mereka termasuk
didalamnya.Kemudian mereka mengkhianati diri mereka sendiri dalam bentuk yang
lain, yaitu menyodorkan diri mereka kepada dosa yang kelak mereka akan
mendapatkan balasannya yang amat buruk.Mereka akan dibenci Allah dan dijatuhi
hukuman karena dosa-dosa yang mereka lakukan itu.
Nah,
tanpa diragukan lagi tindakan itu merupakan penkhianatan diri sendiri.Bentuk
ketiga pengkhianatan mereka terhadap diri mereka sendiri adalah menodai dan
mengotori jiwa mereka dengan melakukan persongkolan,kebohongan,dan
pengkhianatan.
“…Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa.”
Ini adalah hukuman yang lebih besar dari
semua bentuk hukuman.Hukuman ini disamping diancamkan kepada yang
bersangkutan,juga diarahkan kepada yang lain,karena orang-orang yang tidak
disukai Allah tidak boleh di bela oleh seorangpun.Allah membenci mereka karena
dosa dan pengkhianatan ini.
Identifikasi
dosa dan pengkhinatan ini diakhiri dengan memberikan gambaran yang menjijikkan
mengenai perilaku para pengkhinat yang suka berbuat dosa itu.
0 komentar:
Posting Komentar