Selamat datang di sagoe pawang glee !

silahkan di lihat-lihat blog yang sederhana ini.

Here we go !!!

Silahkan masuk !!!.

Permainan kami disini

sebuah petualangan dan drama kehidupan.

perjalanan dan petualangan

touring bersama keliling aceh !.

Hal gila yang pernah kami lakukan bersama

yupss.. ini lah beberapa hal yang gila yang pernah kami lakukan bersama (unit 4).

Translate this

Sabtu, 20 Desember 2014

kuat lari jarak jauh (marathon) dan rahasianya !

Maraton menjadi tren gaya hidup sehat sepanjang 2013. Berbagai perlombaan maraton berlangsung di ibukota juga beberapa kota lainnya. Hidup sehat dengan berolahraga menjadi pemicunya. Pasalnya, lari menjadi cara termudah dan paling sederhana dalam berolahraga. Namun, apakah semudah itu melakukan lari jarak jauh minimal sepanjang lima kilometer ini?
Jika ingin tubuh sehat sebagai hasil akhirnya, perlu ada kiat dan persiapan/latihan tersendiri dalam melakukan lari jarak jauh. Dengan menjalankan pola latihan tepat, bukan hanya sehat, prestasi pun bisa didapat dari lari jarak jauh ini. Gatot Sudarsono, pelatih beberapa peserta lari 10K yang didukung salah satu merek susu, serta Ketua Umum Indonesia Muda (klub road run), berbagi kiatnya kepada Kompas Health."Tak perlu jadi atlet tapi bisa punya rangking masuk 10 besar dalam lomba maraton misalnya," imbuh mantan atlet nasional ini.

Lantas seperti apa pola latihannya? Berikut penjelasan Gatot sekaligus mengungkap fakta di balik latihan lari yang tepat:

* Latihan rutin 30 menit hingga dua jam.
Untuk bisa mendapatkan banyak manfaat lari, cukup latihan rutin 30 menit hingga maksimal dua jam. Namun, latihan ini tak bisa sembarangan, karena harus terprogram jika ingin mendapatkan manfaat maksimal. Menjalani program inilah yang menjadi tantangan sekaligus menuntut komitmen dari pelari.

* Lihat kondisi.
Program latihan lari juga bergantung kondisi, kebutuhan, kemampuan, serta tujuan si pelari. Tak ada program yang sifatnya mutlak. Selain itu, program latihan lari juga perlu diperbarui dalam jangka waktu tertentu. Artinya, untuk mendapatkan manfaat maksimal dari lari, Anda tak bisa sekadar lari mengelilingi lapangan misalnya.

"Program perlu update supaya ada peningkatan setiap kali latihan," tutur Gatot.

* Lari, bukan jalan cepat
Saat Anda lari, jangan pernah mencampurkan latihan dengan jalan kaki.

"Saat lari dengan kecepatan maksimum sama sekali tidak boleh mencampurnya dengan jalan kaki. Boleh lari lebih pelan tapi jangan jalan," saran Gatot.

Lari yang dicampur dengan jalan kaki menimbulkan sejumlah risiko. Utamanya melemahkan kekuatan otot. Padahal jika kekuatan otot meningkat, kecepatan lari pun bisa bertambah karena jantung dan paru-paru juga meningkat kekuatannya. Dampak positif lainnya jika kekuatan otot meningkat adalah saat lari Anda tidak merasakan nafas terengah-engah. Beban tubuh pun menjadi tidak seberat kalau Anda mencampur lari dengan jalan kaki.

* Kecepatan stabil
"Lari harus dilakukan dengan kecepatan stabil agar kondisi tubuh tetap hangat. Suhu tubuh ini berpengaruh pada kecepatan lari," ungkap Gatot. Karenanya, saat lari baik latihan jelang lomba atau olahraga rutin, tetaplah konsisten berlari bukan mengombinasikan dengan jalan kaki. Jika Anda mengganti lari dengan jalan kaki, apalagi jika berhenti berlari, suhu tubuh menjadi dingin. Anda butuh energi lebih besar untuk memulai lari dari nol.
"Biasanya untuk memulai lari akan timbul rasa malas, kalau suhu tubuh sudah dingin," jelasnya.
Nah, bagaimana bisa Anda mencapai tujuan dari olahraga lari, jika di tengah perjalanan muncul rasa malas. Lari pun tak bisa memberikan manfaat maksimalnya karena rasa malas sudah melanda. Alhasil, harapan memiliki tubuh bugar apalagi niatan menurunkan berat badan, akan semakin sulit tercapai.

* Jangan percaya latihan instan.
Kalau Anda berminat mengikuti berbagai ajang road run, lakukan latihan yang terprogram dengan trainer, bukan yang instan lewat tutorial di internet.
Gatot mengatakan banyak pelari yang salah kaprah saat memulai program latihan. Terutama saat menyiapkan diri untuk mengikuti lari 10K misalnya.  Banyak pelari yang mengandalkan program instan yang bisa didapatkan lewat internet.
“Banyak pelari yang salah kaprah.  Latihan lari dengan buka internet dan menjalani program baku. Padahal latihan lari tidak bisa baku,” jelasnya. Gatot menjelaskan, kalau latihan dengan membuka internet, kita tidak bisa tahu kemampuan fisik sejauh mana. Sementara kalau latihan terprogram sesuai kebutuhan  dan kondisi dengan bantuan instruktur, kita bisa mengukur kemampuan diri. Kesalahan yang umum terjadi saat latihan dengan program instan di internet adalah seseorang latihan tak sesuai kemampuan. Atau dengan kata lain dipaksakan latihan padahal tubuhnya tak mampu menjalani pola latihan tersebut.

* Latihan bersama instruktur.
Latihan bersama instruktur bukan hanya bisa merancang program dengan melihat kemampuan tapi juga melihat sisi psikologis, kesehatan fisik, bahkan makanan. Agar hasilnya maksimal, Gatot menyarankan sebaiknya cari trainer yang memahami anatomi tubuh. Lagi-lagi, ini diperlukan untuk mencegah terjadinya cedera.

* Latihan tepat cegah cedera.
Gatot melanjutkan, program latihan lari yang tepat bukan hanya membantu mencapai garis finish dengan catatan waktu yang baik, namun juga bisa mengurangi risiko cedera setelah lari. Karenanya, Gatot menyarankan untuk tidak memaksakan diri mengikuti marathon jika tak menyiapkan diri dengan baik lewat latihan tepat.
“Kalau dipaksakan bisa saja mencapai garis finish, namun setelah lomba, otot bisa cedera dan tidak pulih setelah berhari-hari pascalomba, lalu merasa sakit di bagian tertentu terutama kaki, bahkan bisa sakit hampir di semua bagian tubuh,” Pola latihan yang keliru bisa menyebabkan cedera hingga berbulan-bulan. Akibatnya, aktivitas harian pun terganggu, kesakitan saat naik turun tangga, dan rasa sakit ini tidak kunjung hilang. “Kalau sudah sakit berkepanjangan karena cedera akibat pola latihan keliru, tak cukup pijat atau obat, bahkan bisa operasi,” tandasnya.

* Lebih efektif hasilnya pada wanita.
Gatot menambahkan melalui olahraga lari sebenarnya perempuan bisa mendapatkan lebih banyak manfaat. Kalau punya komitmen keras, bukan hanya prestasi yang bisa lebih cepat didapat. Manfaat olahraga lari juga bisa lebih cepat terlihat pada perempuan.
"Dibandingkan pria, perempuan bisa lebih cepat menurunkan berat badan dengan lari," ungkapnya.
Namun tidak hanya membutuhkan fisik yang kuat, ternyata lari maraton juga membutuhkan kesiapan mental. Menurut Tina Haupert praktisi fitnes dari Amerika Serikat, kesiapan mental akan sangat membantu fisik saat melakukan lari maraton.

Nah, agar mental Anda siap dan mampu berlari jarak jauh, Haupert memberikan kiat sebagai berikut.

1. Bagi jaraknya
Jika harus berlari sejauh 20 km, janganlah berpikir jarak totalnya, namun bagilah jarak tersebut menjadi empat atau tiga, misalnya menjadi 5 km. Ini akan membuat pikiran Anda tidak terlalu terbebani dengan jarak yang belum Anda lewati. Aktivitas lari pun lebih mampu Anda kelola, misalnya pada 5 km pertama kecepatan 7 menit per satu km, pada 5 km selanjutnya kecepatan bisa Anda tingkatkan lagi, dan sebagainya.

2. Tentukan tujuan
Daripada hanya memikirkan jarak berlari yang membebani pikiran Anda, Hupert menyarankan untuk menentukan tujuan berlari di rute lari Anda. "Misalnya dalam rute, Anda akan melewati tiga sekolah, maka pikirkan saja Anda berlari untuk menuju sekolah. Jangan hanya berfokus pada alat pengukur jarak dan kecepatan Anda saja," kata dia.

3. Ajak teman
Penelitian menunjukkan, olahraga yang dilakukan bersama teman akan lebih memotivasi. Khususnya pada lari jarak jauh, teman akan mengalihkan perhatian Anda pada jarak dan membuat aktivitas berlari lebih menyenangkan.

4. Ucapkan kata-kata motivasi
Menurut Hupert, kata-kata motivasi akan menyemangati Anda saat tengah kelelahan berlari. Kata-kata motivasi seperti "kamu lebih kuat daripada yang kamu pikirkan", atau "jangan menyerah" atau "hasil terbaik didapat dari perjuangan keras" mungkin bisa Anda ucapkan di tengah-tengah berlari.

5. Bayangkan Anda sedang dalam kompetisi kelas dunia

Saat berada dalam kompetisi penting, Anda tentu memposisikan diri Anda lebih kuat dari biasanya. Terlebih jika berpikir ada yang menonton dan mengawasi saat Anda berlari. Nah, maka selalulah berpikir Anda sedang dalam kompetisi yang membuat Anda tidak mengizinkan diri untuk berhenti ataupun berjalan di tengah-tengah maraton.


Senin, 15 Desember 2014

Mahasiswa Yang Tidak Masuk Asrama Harus Tinggalkan UIN


AR-RANIRY| Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry diwajibkan masuk Ma'had Ali (asrama) pada semester awal, setiap mahasiswa wajib masuk asrama dan bagi tidak maka mereka harus meninggalkan kampus UIN.

Demikian disampaikan Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA Selasa (9/12), "Rektor telah mengeluarkan edaran bahwa mahasiswa baru UIN Ar-Raniry yang masuk mulai tahun 2012 wajib masuk asrama dan jika pada semester lima belum mengantongi sertifikat Ma'had Ar-Raniry, maka Perguruan Tinggi ini tidak dibenarkan memberi pelayanan apapun, edaran sudah ada kami mohon untuk disampaikan kepada mahasiswa agar mereka tidak menjadi korban nantinya.

Rektor menambahkan, bagi mereka masih memiliki kesempatan dalam dua semester kedepan ini, karena mereka saat ini sudah semester tiga, jika dua semester kedepan ini mereka tidak masuk ke asrama, maka mereka harus meninggalkan kampus ini, tidak ada pilihan lain.

"Ini penting dan sifatnya harus segera disampaikan kepada mahasiswa, karena sampai saat ini edaran Rektor belum sampai kepada seluruh mahasiswa, agar tidak terjadi masalah kedepan," kata Farid.

Menurutnya, selama ini UIN Ar-Raniry mewajibkan bagi mahasiswa pada semester pertama untuk masuk asrama selama enam bulan, karena daya tampung masih sangat terbatas, dan diharapkan kepada seluruh civitas akademika UIN Ar-Raniry untuk mendukung program Ma'had Ali di kampus. [Nat]

AR-RANIRY| Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry diwajibkan masuk Ma'had Ali (asrama) pada semester awal, setiap mahasiswa wajib masuk asrama dan bagi tidak maka mereka harus meninggalkan kampus UIN.

Demikian disampaikan Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA Selasa (9/12), "Rektor telah mengeluarkan edaran bahwa mahasiswa baru UIN Ar-Raniry yang masuk mulai tahun 2012 wajib masuk asrama dan jika pada semester lima belum mengantongi sertifikat Ma'had Ar-Raniry, maka Perguruan Tinggi ini tidak dibenarkan memberi pelayanan apapun, edaran sudah ada kami mohon untuk disampaikan kepada mahasiswa agar mereka tidak menjadi korban nantinya.

Rektor menambahkan, bagi mereka masih memiliki kesempatan dalam dua semester kedepan ini, karena mereka saat ini sudah semester tiga, jika dua semester kedepan ini mereka tidak masuk ke asrama, maka mereka harus meninggalkan kampus ini, tidak ada pilihan lain.

"Ini penting dan sifatnya harus segera disampaikan kepada mahasiswa, karena sampai saat ini edaran Rektor belum sampai kepada seluruh mahasiswa, agar tidak terjadi masalah kedepan," kata Farid.

Menurutnya, selama ini UIN Ar-Raniry mewajibkan bagi mahasiswa pada semester pertama untuk masuk asrama selama enam bulan, karena daya tampung masih sangat terbatas, dan diharapkan kepada seluruh civitas akademika UIN Ar-Raniry untuk mendukung program Ma'had Ali di kampus. [Nat]