Selamat datang di sagoe pawang glee !

silahkan di lihat-lihat blog yang sederhana ini.

Here we go !!!

Silahkan masuk !!!.

Permainan kami disini

sebuah petualangan dan drama kehidupan.

perjalanan dan petualangan

touring bersama keliling aceh !.

Hal gila yang pernah kami lakukan bersama

yupss.. ini lah beberapa hal yang gila yang pernah kami lakukan bersama (unit 4).

Translate this

Jumat, 20 Juni 2014

METODE BELAJARAN BANDONGAN



METODE PEMBELAJARAN DENGAN SISTEM BANDONGAN

A.    Pengertian Bandongan
Bandongan berasal dari kata ngebandongan yang berarti “memperhatikan” secara seksama atau “menyimak”.Bandongan merupakan metode utama system pengajaran dilingkungan pesantren.kebanyakan pesantren,terutama pesantren besar menyelenggarakan bermacam-macam kelas bandongan untuk mengajarkan,mulai kitab-kitab elementer sampai tingkat tinggi yang diselenggarakan setiap hari kecuali hari jum’at dari pagi sampai larut malam.
System bandongan adalah system transfer keilmuan atau proser belajar mengajar yang ada dipesantren salaf dimana kyai atau ustadz membacakan kitab,menerjemah dan menerangkan,sedangkan murid mendengarkan dan menyimak dan mencatat apa yang disampaikan oleh kyai.
Penyenggelaraan kelas bandongan dapat pula dimungkunkan oleh suatu system yang berkembang dipesantren dimana kyai seringkali memerintahkan santi-santri senior untuk mengajar dalam halaqah.santri senior yang mengajar ini mendapat title ustadz.

B.     Filosofis system bandongan
System bandongan (wetonan) dibangun diatas filosofis bahwa :
1.      Pendidikan yang dilakukan secara berjamaah akan mendapat pahala dan berkah lebih banyak di bandingkan secara individual.
2.      Pendidikan pesantren merupakan upaya menyerap ilmu dan berkah sebanyak-banyaknya.
3.      Pertanyaan,penambahan dan kritik dari seorang murid pada kyai merupakan hal yang tidak biasa atau tabu,agar tidak di anggap sebagai tindakan su’al-adab (berakhlak yang tidak baik.
Dalam system ini sekelompok murid terdiri antara 5-100 mendengarkan seorang guru/kyai yang membaca,menerjemahkan,menerangkan dan seringkali mengulas buku-buku islam dalam bahasa arab.


C.     Kelebihan dan kekurangan system bandongan
Kelebihan metode pembelajaran dengan system bandongan yaitu :

1.      Lebih cepat dan praktis untuk mengajar santri dalam jumlah yang banyak.
2.      Lebih efektif bagi santri yang telah mengikuti system sorogan secara intensif.
3.      Materi yang diajarkan sering di ulang-ulang sehingga memudahkan anak untuk memahaminya.
4.      Sangat efesien dalam mengajarkan ketelitian memahami kalimat yang sulit dipelajari.

Kekurangan metode pembelajaran dengan system bandongan yaitu :
1.      Metode ini dianggap lamban dan tradisional karena dalam menyampaikan materi sering diulang-ulang.
2.      Guru lebih kreatif daripada siswa karena proses belajarnya berlangsung satu jalur (monolog)
3.      Dialog antara guru dan murid tidak banyak terjadi sehingga murid cepat bosan.

4.      Metode bandongan ini kurang efektif bagi murid yang pintar karena materi yang disampaikan sering diulang sehingga terhalang kemajuannya.

Selasa, 17 Juni 2014

Macam-macam dan cara penggunaan media audio


            B. Macam-macam dan cara penggunaan media audio
                        1. Phonograph (gramaphone)
Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang di sebut gramafon (gramaphone),yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam(record). Piringan hitam ini, mampu merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan kata-kata, suara badai,kicau burung,musik simponi dan lain-lain.
                        2. Open reel tapes
Kelebihan program audio yang meggunakan pita open reel recorder ialah kualitas suara nya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset.
                        3. Cassette tape recorder
Perekam kaset audio ini adalah yang paling populer dalam masyarakat. Kelebihan dari cassette tape recorder yaitu :
·         Memiliki fungsi ganda yang efektif
·         Cepat dan praktis
·         Dapat di putar berulang tanpa mempengaruhi suara
·         Digunakan sewaktu-waktu
·         Mudah di perbanyak/direproduksi
·         Mudah menggunakan.
Cara penguunaan nya,  
a.       Penggunaan sebagai radio penerima
Ø  Hubungkan peralatan dengan sumber listrik.
Ø  Set saklar radio pada posisi radio.
Ø  Tempatkan saklar pemilih wilayah frekuensi sesuai yang di kehendaki (FM, MW dan lain-lain).
Ø  Putarlah kenop penala pada posisi pemancar yang dikehendaki.
Ø  Untuk siaran pada gelombang FM dan SW tariklah antena.
Ø  Aturlah tombol volume dan tone sehingga didapatkan suara yang dikehendaki.
Ø  Umtuk mematikan, pindahkanlah saklar radio pada posisi tape
b.      Sebagai perekam kaset audio (main ulang)
Ø  Seperti pada posisi di atas saklar radio pada kedudukan tape
Ø  Tekan tombol eject dan masukkan kaset yang akan di mainkan ke dalam tempat kaset kemudian dorong tempat kaset yang terbuka tadi hingga pada posisi yang benar.
Ø  Tekan tombol play.
Ø  Bila telah selesai tekan tombol stop.
Ø  Untuk mengeluarkan kaset tekanlah tombol eject.
Dan kembalikan rumah kaset ke posisi yang benar.
c.       Merekam siaran radio
Ø  Saklar radio dipasangkan pada posisi radio.
Ø  Tempatkanlah saklar pemilih wilayah frekuensi sesuai yang dikehendaki.
Ø  Putarlah kenop penala untuk memilih pemancar yang dikehendaki.
Ø  Masukkan kaset kosong yang akan digunakan untuk merekam.
Ø  Tekanlah Rec dan play secara serentak.
Ø  Apabila telah selesai tekanlah tombol stop.
4.      Laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang di pakai adalah alat perekam.

Dalam laboratorium bahasa, murid duduk sendiri-sendiri di dalam kotak bilik akustik dan kotak suara. Siswa mendengar suara guru yang duduk di ruang kontrol lewat handphone. Pada saat dia menirukan ucapan guru dia juga mendengar suara sendiri lewat handphonenya, sehingga dia bisa membandingkan ucapannya dengan ucapan guru. Dengan demikian dia bisa segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.

tafsir an-nisa' : 107

 A.Surah An- Nisa’ Ayat 107


Artinya;
“Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya.   Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa,”(107)

1.     Tafsir AL-Misbah

Ayat ini melarang berdebat dengan dan menyangkut orang yang khianat.Dan janganlah engkau wahai Muhammad demikian juga umatmu berdebat untuk membela orang-orang yang sengaja lagi tekun dan terus menerus mengkhianati dirinya.Sesungguhnya Allah tidak menyukai. Tidak melimpahkan rahmat kasih sayang-Nya kepada orang-orang yang selalu berkhianat. Yakni mengulang-ulanginya dari saat ke saat lagi bergelimang dosa.
Kata (           )tujadil terambil dari kata yang bermakna menarik tali dan mengikatnya guna menguatkan sesuatu.Orang yang berdebat bagaikan menarik dengan ucapan untuk meyakinkan lawannya dengan menguatkan pendaptnya melalui argumentasi yang dia sampaikan. Kata(         )jidal menunjukkan adanya dua pihak yang saling tarik menarik ,masing masing berusaha untuk menarik mitra bicars nya dengan aneka dalil atau dalih.
Ayat ini merupakan ancaman yang cukup serius terhadap orang yang berkhianat.Betapa tidak, Rasul saw,yang demikian tinggi kedudukan beliau di sisi Allah dan yang dalam kenyataan sehari-hari terlihat dengan jelas melaksanakan hak dan menjauhi khinat,kendati demikian – tetap di peringatkan- kalau enggan mengatakan diancam oleh Allah swt.Maka bagaimana dengan beliau,dan bagaimana pula dengan yang mengetahui kebenaran tetapi menyembunyikannya serta membantu kebatilan?
Di sisi lain, perlu juga dicatat pengamatan sementara ulama yang mengatakan bahwa (                            ) khawwanan atsiman yang mengandung makna berulang-ulangan pengkhianatan dan dosa,atau melakukan pengkhianatan dan dosa yang sangat besar memberi isyrat bahwa yang sekali-kali melakukan khianat dan dosa agaknya tidak termasuk yang diancam oleh ayat ini.
Pandangan ini boleh ada benarnya, tetapi perlu di ingat bahwa Allah pada hakikatny tidak menyukai siapapun yang berkhiant atau berdosa,sedikit atau banyak,hanya saja seseorang yang sekali-sekali berdosa atau berkhianat, kemugkinan besar di waktu yang lain dia tidak berkhianat.


2. Tafsir al maghari

Sesudah itu Allah dalam ayat ini melarang Nabi Muhammad saw membela orang-orang yang mengkhianati dirinya sendiri, yakni Tu'mah dengan kaum kerabatnya yang berusaha menutupi kesalahannya. Mereka dikatakan mengkhianati diri sendiri sedang yang dikhianati sebenarnya adalah orang lain adalah karena akibat pengkhianatan itu akan menimpa diri mereka sendiri. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang khianat, berdosa dan mengotori jiwanya dengan perbuatan-perbuatan jahat seperti Tu'mah yang ternyata sesudah kedok kejahatannya terbuka murtadlah dia dan melarikan diri ke Mekah menggabungkan diri dengan orang-orang musyrik.

3. Tafsis ibnu katsir

      Secara lahiriah,mereka mengkhianati orang lain, tetapi pada hakikatnya mereka mengkhianati diri sendiri.sesungguhnya mereka telah jamaah dan manhaj-nya serta prinsip-prinsip yang membedakannya dari orang lain. Mereka juga mengkhianati amanat yang dibebankan kepada seluruh jamaah yang mereka termasuk didalamnya.Kemudian mereka mengkhianati diri mereka sendiri dalam bentuk yang lain, yaitu menyodorkan diri mereka kepada dosa yang kelak mereka akan mendapatkan balasannya yang amat buruk.Mereka akan dibenci Allah dan dijatuhi hukuman karena dosa-dosa yang mereka lakukan itu.
      Nah, tanpa diragukan lagi tindakan itu merupakan penkhianatan diri sendiri.Bentuk ketiga pengkhianatan mereka terhadap diri mereka sendiri adalah menodai dan mengotori jiwa mereka dengan melakukan persongkolan,kebohongan,dan pengkhianatan.
“…Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa.”
      Ini adalah hukuman yang lebih besar dari semua bentuk hukuman.Hukuman ini disamping diancamkan kepada yang bersangkutan,juga diarahkan kepada yang lain,karena orang-orang yang tidak disukai Allah tidak boleh di bela oleh seorangpun.Allah membenci mereka karena dosa dan pengkhianatan ini.
      Identifikasi dosa dan pengkhinatan ini diakhiri dengan memberikan gambaran yang menjijikkan mengenai perilaku para pengkhinat yang suka berbuat dosa itu.


                                                                                                    
     


tafsir an-nahl ayat : 125

NAMA           : HERI ANANDA
NIM               :  211222438
M.K                : TAFSIR II
UNIT              : 4 (empat)       
                         

Surah  An –Nahl ayat : 125

Artinya ;
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

1.    Tafsir Ibnu Katsir
            Allah SWT berfirman, memerintahkan Rasul-Nya Muhammad saw untuk menyeru makhluk ke jalan Allah dengan cara hikmah ( perkataan yang tegas dan benar ). Ibnu Jarir berkata, “dan demikianlah apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad dari kitab, sunnah dan pelajaran yang baik, yaitu tentang sesuatu yang di dalamnya terdapat larangan dan ketetapan bagi manusia. Mengingatkan mereka dengan itu semua (al-Kitab, sunnah dan mauizhoh) agar mereka takut akan siksa Allah SWT.
           
     Penjelasan
Dalam Al-Qur'an An-Nahl ayat 125 terdapat kata kunci sebagai berikut:
    v Bil Hikmah (بالحكمة)
“Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah”
Ayat di atas mengandung makna perintah, dengan adanya kata ( ادع ) Allah memerintahkan untuk menyeru kepada manusia kepada jalan yang benar dengan cara hikmah. Oleh karena mengandung pengertian perintah. Maka lafadz itu memberi pengertian keharusan (wajib). Dengan demikian perintah mi menjadi wajib untuk dilaksanakan yaitu: mengajak manusia dengan jalan hikmah.
Berdasarkan penafsiran para mufasir hikmah mengandung makna sebagai berikut:
Ø Perkataan yang kuat disertai dalil yang menjelaskan kebenaran dan menghilangkan kesalahpahaman.
Ø Pengetahuan tentang rahasia dan faedah segala sesuatu. Dengan pengetahuan sesuatu itu dapat diyakini keadaannya/pengetahuan itu memberi manfaat.
Ø Perkataan yang tepat dan benar yang menjadi dalil (argumen) untuk menjelaskan mana yang hak dan mana yang bathil.
Ø Mengetahui hukum-hukum Al-Qur'an, paham Al-Qur'an, paham agama, takut kepada Allah, benar perkataan dan perbuatan.
Ø Tutur kata yang mempengaruhi jiwa.
Ø Akal budi yang mulia, dada yang lapang dan hati yang bersih. Menarik perhatian orang kepada agama ( kepercayaan terhadap Tuhan ).
Ø Perkataan yang tegas dan benar.









2.    TAFSIR AL MISBAH

       Menurut beliau, sementara ulama’ memahami bahwa ayat ini menjelaskan tiga macam metode dakwah yang harus disesuaikan dengan sasaran dakwah. Terhadap cendikiawan yang memiliki intelektual tinggi diperintahkan menyampaikan dakwah dengan hikmah, yakni berdialog dengan kata-kata bijak sesuai dengan tingkat kepandaian mereka.Terhadap kaum awam diperintahkan untuk menerapkan mau’izhah, yakni memberikan nasihat dan perumpamaan yang menyentuh jiwa sesuai dengan taraf pengetahuan mereka yang sederhana. Sedang, terhadap Ahl al-kitab dan penganut agama-agama lain yang diperintahkan menggunakan jidal ahsan/perdebatan dengan cara yang terbaik, yaitu dengan logika dan retorika yang halus, lepas dari kekerasan dan umpatan.
Selanjutnya beliau menjabarkan kata al-hikmah dalam ayat tersebut, berikut ini penjabarannya.
Kata (حكمة) hikmah antara lain berarti yang paling utama dari segala sesuatu, baik pengetahuan maupun perbuatan. Ia adalah pengetahuan atau tindakan yang bebas dari kesalahan atau kekeliruan. Hikmah juga diartikan sebagai sesuatu yang bila digunakan/diperhatikan akan mendatangkan kemaslahatan dan kemudahan yang besar atau lebih besar serta menghalangi terjadinya mudharat atau kesulitan yang besar atau lebih besar. Makna ini ditarik dari kata hakamah, yang berarti kendali, karena kendali menghalangi hewan/kendaraan mengarah ke arah yang tidak di inginkan atau menjadi liar. Memilih perbuatan yang terbaik dan sesuai adalah perwujudan dari hikmah. Memilih yang terbaik dan sesuai dari dua hal yang buruk pun dinamai hikmah, dan pelakunya dinamai hakim (bijaksana). Siapa yang tepat dalam penilaiannya dan dalam pengaturannya, dialah yang wajar menyandang sifat ini atau dengan kata lain dia yang hakim. Thahir Ibn ‘Asyur menggaris bawahi bahwa hikmah adalah nama himpunan segala ucapan atau pengetahuan yang mengarah kepada perbaikan keadaan dan kepercayaan manusia secara bersinambung. Thabathaba’i mengutip ar-Raghib al-Ashfihani yang menyatakan secara singkat bahwa hikmah adalah sesuatu yang mengena kebenaran berdasar ilmu dan akal. Dengan demikian, menurut Thabathaba’i, hikmah adalah argumen yang menghasilkan kebenaran yang tidak diragukan, tidak mengandung kelemahan tidak juga kekaburan
                                                                                                         





3.    Tafsir al-Maraghi
Hai Rasul, serulah orang-orang yang kau diutus kepada mereka dengan cara menyeru mereka kepada syari’at yang telah digariskan Allah bagi makhluk-Nya melalui wahyu yang diberikan kepadaMu, dan memberi mereka pelajaran dan peringatan yang diletakkan di dalam kitab-Nya sebagai hujah atas mereka, serta selalu diingatkan kepada mereka, seperti diulang-ulang dalam surat ini. Dan bantahlah mereka dengan bantahan yang lebih baik daripada bantahan lainnya seperti memberi maaf kepada mereka jika mereka mengotori kehormatanmu serta bersikaplah lemah lembut terhadap mereka dengan menyampaikan kata-kata yang baik,