Translate this

Selasa, 10 Februari 2015

Hasil penelitian : problematika parkir

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perparkiran bukanlah suatu fenomena yang baru, Perparkiran ( Parking Area ) merupakan masalah yang sering dijumpai dalam sistem transportasi. Masalah perparkiran tersebut akhir - akhir ini terasa sangat mempengaruhi pergerakan kendaraan, dimana kendaraan yang melewati tempat- tempat yang mempunyai aktivitas tinggi laju pergerakannya akan terhambat oleh kendaraan yang di parkir sembarangan, hal ini  dapat  menyebabkan  kemacetan.  Pada  umumnya  hal ini sering terjadi di sekitar tempat atau pusat kegiatan seperti : Universitas, perkantoran, sekolah, pasar, rumah makan dan lain sebagainya.   
Sehubungan dengan masalah tersebut, perlu diadakannya evaluasi parkir  di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN  Arraniry Banda Aceh. Sebagaimana kita ketahui tempat parkir ini masih semrawut dan masih rawan terhadap tindak kriminal. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi gangguan yang terjadi di sepanjang ruas jalan di Fakultas Tarbiyah dan  menciptakan  kondisi  yang  lebih  teratur  dan  terarah.
Dalam usaha menangani masalah ini perlu dilihat kembali, seperti pengadaan lahan parkir yang cukup serta pemodelan yang tepat terhadap tempat parkir yang akan dibangun serta sarana prasarana yang memadai.




B.     Rumusan Masalah
Dengan berdasarkan pada latar belakang yang tersebut di atas, peneliti ingin meninjau hal- hal berikut:
1.      Bagaimana karakteristik parkir pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) ?
2.      Bagaimana upaya menghindari kasus pencurian kendaraan di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ?
3.      Berapa kebutuhan Ruang parkir yang harus disediakan ?
4.      Bagaimana tindakan Fakultas terhadap parkir yang sekarang ?
C.    Metode Pengumpulan Data
1.      Wawancara
Bentuk wawancara yang kami lakukan adalah dengan mempersiapkan pertanyaan terlebih dahulu, dan yang kami wawancarai adalah Kepala Tata Usaha, Pembantu Dekan III, satpam, dan mahasiswa.
2.      Observsi
Bentuk observasi yang peneliti lakukan adalah dengan cara pengamatan terlibat, peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian tersebut demi mendapatkan informasi yang lebih aktual. Yang diamati peneliti adalah keadaan ke tiga perparkiran Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, mulai dari keadaan lahan parkir serta kendaraan yang diparkir sembarangan.








D.    Hasil Penelitian
1.      Pengelolaan  Parkir Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Dalam membahas masalah Perparkiran Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), ternyata masih memiliki banyak kekurangan. Hal ini berkaitan dengan kurangnya keamanan serta kenyamanan mahasiswa, masalah ini sering disebabkan banyaknya kendaraan yang diparkir sembarangan yang menyebabkan sempitnya lahan parkir, dan menjadi salah satu penyebab kemacetan saat jam pulang akibat kendaraan yang terparkir tidak semestinya. [1]
Mengenai hal ini Munawir selaku mahasiswa mengungkapkan,
“ Bagi saya kurang nyaman, karna kadang-kadang jika saya terlambat pergi kuliah, ada yang memarkir kendaraan asal-asalan maka kereta lain tidak bisa lewat. Terkadang kita harus memarkir kendaraan  diluar (area parkir) dan keamanannya tidak terjamin.”[2]
       Dalam masalah ini hal yang sama juga di utarakan Nurul Hayati,  
“Mungkin pendapat saya pengelolaan parkir di FTK ini tidak maksimal, dikarenakan kondisinya tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan banyak mahasiswa yang kewalahan saat mengeluarkan kendaraan. [3]
Dalam pengamatan peneliti sering mendapati kendaraan yang terparkir sembarangan dan seringkali mengganggu para pengguna parkir yang lain. Masalah ini diperparah lagi oleh minimnya petugas yang mengawasi area parkir FTK.[4]
2.      Masalah Tindak Kriminal di FTK
Sebagaimana yang telah diketahui, dilihat dari segi kurangnya keamanan serta kenyamanan FTK. Hal ini mengakibatkan timbulnya masalah lain, banyak kasus terjadi kehilangan seperti sepeda motor maupun helm. Tindak kriminal ini mulai sering terjadi semenjak dibukanya gerbang utama UIN AR RANIRY,[5] yang letaknya berdekatan dengan FTK. Kasus pencurian ini juga disebabkan oleh kecerobohan mahasiswa sendiri, yang seringkali lupa mengambil kunci sepeda motor mereka. Adapun informasi yang kami dapat dari bapak Supriadi selaku Ketua Tata Usaha FTK, beliau mengatakan,
“Sejak dibukanya pintu gerbang utama UIN Ar- Raniry telah terjadi kehilangan 9 unit sepeda motor  mahasiswa. banyak diantaranya terjadi karena kelalaian mahasiswa yang lupa mengambil kunci di sepeda motor.”[6]
     Jika di lihat dari satu sisi mahasiswa sendiri juga bertanggung jawab atas kehilangan sepeda motor di FTK, yang penyebabnya adalah dari kelalaian mereka sendiri.
3.      Penanggulangan keadaan parkir FTK
Perparkiran FTK yang sekarang memang memiliki kekurangan, dalam menghadapi problem ini pihak kampus telah berkerjasama dengan aparat kepolisian setempat. Seperti yang di katakan Irfan selaku Satpam FTK. Hal ini bertolak belakang dengan anggapan mahasiswa, yang menganggap Fakultas tidak memperdulikan masalah Parkiran.
 Seperti yang dikatakan Munawir,
“Mengenai kehilangan barang, ini adalah problem yang saya sangat sayangkan, yang pertama pihak rektorat dan pihak kampus tidak menggubris apa yang terjadi, misalnya seperti di FTK kemarin sudah 2 kali kehilangan kendaraan mahasiswa. Orang di FTK baik dosen, pegawai,satpam tidak menggubris karena dianggap hal biasa. Seharusnya kampus harus bertindak jangan sampai tiap hari kehilangan kendaraan dan membuat mudah terjadi lagi kasus pencurian dan mahasiswa pun tidak nyaman.” [7]
      Selain berkerjasama dengan Polsek setempat, pihak kampus juga mulai membangun Pos-pos di pintu gerbang dan keluar UIN ARRANIRY. Peneliti mendapat informasi dari KTU dan Satpan FTK, bahwasanya tahun 2015 akan diberlakukannya parkir Berbayar, hal ini dilakukan untuk meminimalisir kasus kriminal di UIN ARRANIRY.[8] Dengan diadakannya parkir berbayar, tentunya pihak kampus harus meningkatkan pula kualitas parkiran, mulai dari perluasan lahan, sarana prasarana serta para petugas yang lebih bertanggung jawab.
      Hal ini cukup baik bagi mahasiswa seperti yang diungkapkan Nuzul Ramadhan,
“Menurut saya setuju, tapi yang namanya berbayar sarana prasarananya harus lebih. Boleh berbayar, tapi mencakup hal seperti waktu hujan tidak basah itu baru boleh, tapi jika sama seperti yang sekarang maka sama saja dan mahasiswa berat untuk membayar. Jika sarana prasarana bagus maka wajar untuk kita bayar. [9]
      Dalam bentuk pengamanan masalah perparkiran, parkir berbayar merupakan sebuah solusi untuk memecahkan masalah, tapi dilain pihak pasti ada pro dan kontra terhadap keputusan ini. Hal ini disebabkan tidak semua mahasiswa akan menerima keputusan yang dibuat oleh pihak kampus. Masalah ini haruslah jelas supaya dikalangan mahasiswa tidak ada yang merasa dirugikan dengan adanya kebijakan baru yang diterapkan kampus.
      Masalah ini juga diutarakan oleh Pembantu Dekan III,
“Satu keputusan pasti ada plus dan minus, kalau kita tidak mengambil uang satu rupiahpun siapa yang urus, misal kita pergi ke penayong kita berhenti di depan pasar orang satu menit saja, waktu balik langsung ada priiiet (bunyi peluit parkir), ‘’mana uangnya, 2000’’, itu satu menit lho berhenti padahal kita berhenti Cuma fotocopy saja, fotocopy 1000 uang parkir 2000, kalau ini sehari penuh. Jika tidak diterima jadi masalah, tapi jika memang demikian saya rasa mahasiswa yang sadar dengan kepentingan bersama dan kenyamanan dia saya rasa tidak mungkin ditolak. Misalnya seribu untuk sehari penuh kan dia masuk pagi maka hari itu tidak akan diambil lagi, mungkin demikian. Saya kurang tahu pasti mekanismenya.”[10]
      Hal sama juga diutarakan Munawir, mengenai sarana prasarana untuk memantau parkiran,
“Dipasangnya CCTV, dengan adanya CCTV kampus kita ini akan terjamin keamanan parkirnya. kenapa, karena jika system parkir kita menggunakan CCTV apabila kehilangan kendaraan kita akan tahu apa yang terjadi dan wajah pencurinya akan terpapar, apalagi sekarang ada E KTP maka kita akan tahu wajah  pelaku.” [11]

4.      Perbandingan ke tiga Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
a.       FTK A
Salah satu hal yang cukup baik dari FTK A adalah keadaan parkir yang cukup teratur dan luas. Tapi, jika dilihat dengan teliti masih ada segelintir mahasiswa yang memarkir kendaraan dengan tidak teratur. Masalah ini mungkin terjadi dikarenakan minimnya petugas serta kurangnya kesadaran mahasiswa.[12]
b.      FTK B
Dalam melakukan Observasi peneliti membandingkan, bahwasanya diantara ketiga FTK yang paling diprioritaskan keamanannya adalah FTK B.        Hal yang senada juga dikatakan oleh Nuzul Ramadhan,
“Menurut saya parkir yang di prioritaskan gedung B, Alhamdulillah saya selalu kena di ketiga fakultas, jadi yang sedikit terkoordinir yang tampak jelas di gedung B, malah saya prihatin dengan gedung C.” [13]
      Mengapa demikian, dikarenakan sering terlihatnya beberapa petugas yang mengawasi perparkiran B, meskipun ada segelintir yang melakukan parkir sembarangan. Masalah ini dianggap wajar karna kurang luasnya lahan parkir FTK B.[14]
c.       FTK C
Dari ketiga Fakultas, yang paling kurangnya perhatian adalah FTK C. Peneliti melihat masih banyaknya mahasiswa yang memarkir kendaraan sembarangan, petugas pun tidak ada yang menegur dan bahkan lebih parahnya lagi ada sebagian mahasiswa yang memarkir kendaraan mereka di samping dinding Fakultas. Masalah ini terjadi dikarenakan kurangnya lahan parkir serta tidak memadai, seperti seringnya tergenang air dimusim hujan yang menyebabkan beceknya tempat parkir.[15] Hal yang sama juga diutarakan oleh Nuzul Ramadhan selaku mahasiswa, menurut beliau parkiran FTK C,
“Semeraut, bahkan tempat parkirnya kalau hujan becek,  kotor.[16]

5.      Solusi kedepannya
Selama menjadi UIN AR-RANIRY telah terjadi perubahan di seputaran kampus, khusus nya masalah parkir di FTK. Dalam menghadapi problematika parkir pihak kampus rencananya akan melakukan kebijakan baru yaitu parkir berbayar di tahun 2015. Hal ini dilakukan sebagai tanggung jawab kampus terhadap perparkiran serta meminimalisir kasus kriminal yang berupa pencurian sepeda motor. Maka dari itu, pihak kampus juga mengharapkan mahasiswa agar lebih berhati-hati dalam memarkir kendaraan mereka.
Hal ini mulai dengan di bangun nya pos-pos keamanan di kedua gerbang kampus, ini merupakan langkah awal dari bentuk pengamanan yang mulai serius di perhatikan oleh kampus UIN AR-ARRANIRY untuk mengurangi pencurian baik pencurian sepeda motor maupun helm.[17]

































[1] Observasi 18 desember 2014
[2] Wawancara 22 desember 2014
[3] Wawancara 22 desember 2014
[4] Observasi 22 desember 2014
[5] Observasi 22 desember 2014
[6] Wawancara 22 desember 2014
[7] Wawancara 22 desember 2014
[8] Observasi 2 januari 2015
[9] Wawancara 23 desember 2014
[10] Wawancara 8 januari 2015
[11] Wawancara 2 desember 2014
[12] Observasi 27 desember 2014
[13] Wawancara 23 desember 2014
[14] Observasi 31 desember 2014
[15] Observasi  22-24 desember 2014
[16] Wawancara 23 desember 2014
[17] Observasi 2 januari 2014

0 komentar:

Posting Komentar